Pola Hidup Bersih Lindungi Diri dari Flu Singapura

Kamis, 07 Mei 2009

Tvone. 21/04/09.Heboh penyakit flu singapura membuat sejumlah warga Ibu Kota panik. Khususnya mereka yang memiliki anak usia di bawah 10 tahun.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP, MARS, mengimbau masyarakat tak panik. “Penyakit ini tidak berbahaya namun memang perlu diwaspadai.”

Menurut dr Tjandra, penyakit ini pada dasarnya bukan penyakit berat. Pengobatan hanya simtomatik dan memperbanyak konsumsi makanan cukup protein dan kalori. Penyakit ini dapat sembuh dalam 7-10 hari.

Tak ada upaya pencegahan khusus terhadap penyakit ini. Risiko tertular dapat ditekan dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, dan menutup mulut dan hidung bila batuk dan bersin.

Selain itu, tidak menggunakan secara bersama-sama alat-alat rumah tangga seperti cangkir, sendok, garpu, juga alat kebersihan pribadi seperti handuk, lap muka, sikat gigi dan pakaian. “Terutama sepatu dan kaus kaki,” ujarnya.

Menurut dr Tjandra, dunia kedokteran tidak mengenal istilah flu singapura. Medis mengenalnya sebagai penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) atau Hand Foot Mouth Disease (HFMD) yang disebabkan oleh virus.

Penyakit ini sering ditemui pada anak dan bayi dengan masa inkubasi 3-7 hari. Penularan terjadi melalui percikan ludah, pernapasan, dan kulit. Bahkan juga bisa melalui benda yang sebelumnya disentuh penderita. Masa penularan terbesar adalah pada minggu pertama sakit.

Gejala yang muncul seperti flu biasa, yakni demam, batuk, pilek, pegal-pegal, dan mudah lelah. Bedanya, flu ini disertai bercak-bercak merah berair seperti cacar di telapak tangan, kaki, dan di antara jari, serta sariawan di rongga mulut.

Namun bila ditemukan tanda-tanda yang membahayakan penderita, seperti gejala neurologi, muntah berulang, sesak nafas, dan halusinasi, pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.







0 comments

Posting Komentar